BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Prinsip
ketidakpastian Heisenberg memperkenalkan suatu hubungan timbal balik antara posisi
dan momentum. Jika
nilai posisi elektron diketahui dengan tingkat akurasi yang tinggi, maka nilai
momentum elektron elektron akan tidak pasti, dan sebaliknya
Teori Fisika Utama teori
mekanika klasik dapat menjelaskan pergerakan benda dengan tepat, asalkan benda
ini lebih besar daripada atom dan bergerak dengan kecepatan jauh lebih lambat
daripada kecepatan cahaya. Teori-teori ini masih terus diteliti; contohnya,
aspek mengagumkan dari mekanika klasik yang dikenal sebagai teori chaos
ditemukan pada abad kedua puluh, tiga abad setelah dirumuskan oleh Isaac
Newton. Namun, hanya sedikit fisikawan yang menganggap teori-teori dasar ini
menyimpang. Oleh karena itu, teori-teori tersebut digunakan sebagai dasar
penelitian menuju topik yang lebih khusus, dan semua pelaku fisika, apa pun
spesialisasinya, diharapkan memahami teori-teori tersebut
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pada latarbelakang makalah
ini, permasalahan yang akan dibahas adalah:
1.
Bagaimanakah Sejarah Prinsip Ketidakpastian
Heisenberg ?
2.
Bagaimanakah Prinsip Ketidakpastian
Heisenberg?
C. TUJUAN
Berdasarkan pada
rumusan masalah makalah ini, maka tujuan dari rumusan masalah adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah Prinsip
Ketidakpastian Heisenberg
2. Untuk mengetahui Prinsip Ketidakpastian Heisenberg
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
SEJARAH PRINSIP KETIDAKPASTIAN HEISENBERG
Di
tahun 1925 Werner Heisenberg mengajukan rumus baru di bidang fisika, suatu
rumus yang teramat sangat radikal, jauh berbeda dalam pokok konsep dengan rumus
klasik Newton. Teori rumus baru ini
sesudah
mengalami beberapa perbaikan oleh orang-orang sesudah Heisenberg sungguh-sungguh berhasil dan
cemerlang. Rumus itu hingga kini bukan cuma diterima melainkan digunakan
terhadap semua sistem fisika, tak peduli yang macam apa dan dari yang ukuran
bagaimanapun.
Dapat
dibuktikan secara matematik, sepanjang pengamatan hanya dengan menggunakan
sistem makroskopik melulu, perkiraan kuantum mekanika berbeda dengan mekanika
klasik dalam jumlah yang terlampau kecil untuk diukur. (Atas dasar alasan ini,
mekanika klasik yang secara matematik lebih sederhana daripada kuanturn
mekanika-- masih dapat dipakai untuk kebanyakan perhitungan ilmiah). Tetapi,
bilamana berurusan dengan sistem dimensi atom, perkiraan tentang kuantum
mekanika berbeda besar dengan mekanika klasik. Percobaan-percobaan membuktikan
bahwa perkiraan mengenai kuantum mekanika adalah benar.
Salah
satu konsekuensi dari teori Heisenberg adalah apa yang terkenal dengan rumus
"prinsip ketidakpastian" yang dirumuskannya sendiri di tahun 1927.
Prinsip itu umumnya dianggap salah satu prinsip yang paling mendalam di bidang
ilmiah dan paling punya daya jangkau jauh. Dalam praktek, apa yang diterapkan
lewat penggunaan "prinsip ketidakpastian" ini adalah mengkhususkan
batas-batas teoritis tertentu terhadap kesanggupan kita membuat ukuran-ukuran
ilmiah. Akibat serta pengaruh dari sistem ini sangat dahsyat. Apabila hukum
dasar fisika menghambat seorang ilmuwan bahkan dalam keadaan yang ideal
sekalipun mendapatkan pengetahuan yang cermat dari suatu penyelidikan, ini
disebabkan karena sifat-sifat masa depan dari sistem itu tidak sepenuhnya bisa
diramalkan.
Menurut "prinsip ketidakpastian,"
tak akan ada perbaikan pada peralatan ukur kita yang akan mengijinkan kita
mengungguli kesulitan, ini.
"Prinsip
ketidakpastian" ini menjamin bahwa fisika, dalam keadaannya yang lumrah,
tak sanggup membikin lebih dari sekedar dugaan-dugaan statistik. Seorang
ilmuwan yang menyelidiki radioaktivitas, misalnya, mungkin mampu menduga bahwa
satu dari setriliun atom radium, dua juta akan mengeluarkan sinar gamma dalam
waktu sehari sesudahnya.
Tetapi, Heisenberg sendiri tidak bisa menaksir apakah ada atom radium yang khusus yang akan berbuat begitu. Dalam banyak hal yang praktis, ini bukannya satu pembatasan yang ketat. Bilamana menyangkut jumlah besar, metoda statistik sering mampu menyuguhkan basis pijakan yang dapat dipercaya untuk sesuatu langkah. Tetapi, jika menyangkut jumlah dari ukuran kecil, soalnya jadi lain. Di sini "prinsip ketidakpastian" memaksa kita menghindar dari gagasan sebab-akibat fisika yang ketat. Ini mengedepankan suatu perubahan yang amat mendasar dalam pokok filosofi ilmiah. Begitu mendasarnya sampai-sampai ilmuwan besar Einstein tak pernah mau terima prinsip ini. "Saya tidak percaya," suatu waktu Einstein berkata, "bahwa Tuhan main-main dengan kehancuran alam semesta."
Tetapi, Heisenberg sendiri tidak bisa menaksir apakah ada atom radium yang khusus yang akan berbuat begitu. Dalam banyak hal yang praktis, ini bukannya satu pembatasan yang ketat. Bilamana menyangkut jumlah besar, metoda statistik sering mampu menyuguhkan basis pijakan yang dapat dipercaya untuk sesuatu langkah. Tetapi, jika menyangkut jumlah dari ukuran kecil, soalnya jadi lain. Di sini "prinsip ketidakpastian" memaksa kita menghindar dari gagasan sebab-akibat fisika yang ketat. Ini mengedepankan suatu perubahan yang amat mendasar dalam pokok filosofi ilmiah. Begitu mendasarnya sampai-sampai ilmuwan besar Einstein tak pernah mau terima prinsip ini. "Saya tidak percaya," suatu waktu Einstein berkata, "bahwa Tuhan main-main dengan kehancuran alam semesta."
Tetapi,
ini pada hakekatnya sebuah pertanda bahwa ahli-ahli fisika yang paling modern
merasa perlu menerimanya. Jelaslah
sudah, dari sudut teori kuantum, dan pada tingkat lebih lanjut bahkan lebih
besar dari "teori relativitas," telah merombak konsep dasar kita
tentang dunia fisik. Tetapi, konsekuensi teori ini tidaklah semata bersifat
filosofis.
Diantara
penggunaan praktisnya, dapat dilihat pada peralatan modern seperti mikroskop
elektron, laser dan transistor. Teori kuantum juga secara luas digunakan dalam
bidang fisika nuklir dan tenaga atom. Ini membentuk dasar pengetahuan kita
tentang bidang "spectroscopy" (alat memprodusir dan meneliti spektra
cahaya), dan ini digunakan secara luas di sektor astronomi dan kimia. Dan juga
dimanfaatkan dalam penyelidikan teoritis dalam masalah yang topiknya beraneka
ragam seperti kualitas khusus cairan belium, dasar susunan intern
binatang-binatang, daya penambahan kekuatan magnit, dan radio aktivitas.
Werner
Heisenberg lahir di Jerman tahun 1901. Dia terima gelar doktor dalam bidang
fisika teoritis dari universitas Munich tahun 1923. Dari tahun 1924 sampai 1927
dia kerja di Kopenhagen bersama ahli fisika besar Denmark, Niels Bohr. Kertas
kerja penting pertamanya tentang ihwal kuantum mekanika diterbitkan tahun 1925
dan rumusnya tentang "prinsip ketidakpastian" keluar tahun 1927.
Heisenberg meninggal tahun 1976 dalam usia tujuh puluh empat tahun. Dia hidup bersama
isteri dan tujuh anak.
Dari
sudut arti penting kuantum mekanika, para pembaca mungkin heran apa sebab
Heisenberg tidak ditempatkan lebih tinggi dari nomornya sekarang. Tetapi perlu
diingat, Heisenberg bukanlah satu-satunya ilmuwan penting yang berhubungan
dengan pengembangan kuantum mekanika.
B.
PRINSIP
KETIDAKPASTIAN HEISENBERG
Prinsip
Ketidakpastian Heisenberg merupakan salah satu konsep dasar dari Quantum
Fisika, dan merupakan dasar untuk realisasi awal ketidakpastian mendasar dalam
kemampuan suatu percobaan untuk mengukur lebih dari satu variabel kuantum pada
suatu waktu. Mencoba untuk mengukur posisi suatu partikel dasar untuk
tingkat akurasi tertinggi, misalnya, mengarah ke meningkatnya
ketidakpastian untuk dapat mengukur momentum partikel ke tingkat yang sama
akurasi yang tinggi.
Implikasinya
adalah bahwa dalam elemen waktu yang sangat kecil (seperti yang mungkin ditemui
dalam Fisika
ikat , The
Fifth Element , Nol-Point
Energi , Fisika
Hyperdimensional , dan Efek
Casimir - di antara mata pelajaran lain),
ketidakpastian dalam nilai energi dari sebuah partikel adalah signifikan.
Prinsip ini
dikemukakan oleh Heisenberg, karena adanya sifat dualisme cahaya.
"Pengukuran posisi dan momentum partikel secara serentak, selalu
menghasilkan ketidakpastian yang lebih besar dari konstanta Planck".
x . p = h
x = ketidakpastian posisi partikel
p = ketidakpastian momentum partikel